Emma Watson
|
|
Watson in November 2010 |
|
Born
|
|
Occupation
|
Actress,
model
|
Years
active
|
2001 –
present
|
Website
|
|
BAB I
Biografi
Emma Charlotte Duerre
Watson (lahir di Paris, Perancis, 15 April 1990; umur 21 tahun) adalah
seorang aktris Inggris
yang memainkan peran Hermione Granger
dalam film Harry Potter.
Emma Watson adalah anak dari pasangan pengacara
Chris dan Jacqueline Watson yang sekarang telah bercerai.
Ia mempunyai adik laki-laki bernama Alex. Dia menghabiskan tahun-tahun awalnya
di Paris, Perancis,
dan Oxford, Inggris.
Semasa sekolahnya, Watson mengikuti Dragon School, sebuah sekolah persiapan
swasta, hingga Juni 2003.
Penampilan Watson pertama
kali di TV adalah sebagai anak terbaring di tempat tidur di Rumah Sakit Norwich
di dalam film berjudul Knowing Me, Knowing Yule.
Emma memulai akting sebagai
Hermione Granger di Harry Potter and Sorcerer's Stone pada tahun 2001.
Aktingnya banyak mengundang perhatian banyak orang. Setelah itu Emma
melanjutkan film Harry Potter yang selanjutnya.
Pada tahun 2009, Emma
bermain pada film Harry Potter and the Deathly Hallows Part 1. Yang sebelumnya,
sempat ada rumor Emma tidak akan memainkan film Harry Potter selanjutnya
setelah bermain di Harry Potter and the Order of the Phoenix. Gadis yang
sekarang berambut pixie cut ini (2011) juga pernah memainkan film lainnya selain
dari Harry Potter, yaitu "The Tale of Despereaux" dan "Ballet
Shoes". Dikabarkan Emma Watson akan bermain film "Perks of Being a
Wallflower" dengan Logan Lerman.
Awards
2002
|
Best
Performance in a Feature Film – Leading Young Actress
|
Won
|
||
2002
|
Academy
of Science Fiction, Fantasy & Horror Films
|
Harry
Potter and the Philosopher's Stone
|
Nominated
|
|
2002
|
Harry
Potter and the Philosopher's Stone
|
Nominated
|
||
2002
|
American
Moviegoer Awards
|
Outstanding
Supporting Actress
|
Harry
Potter and the Philosopher's Stone
|
Nominated
|
2003
|
Otto
Awards
|
Best
Female Film Star (Silver)
|
Won
|
|
2004
|
Otto
Awards
|
Best
Female Film Star (Silver)
|
Won
|
|
2004
|
Child
Performance of the Year
|
Harry
Potter and the Prisoner of Azkaban
|
Won
|
|
2004
|
Best
Young Actress
|
Harry
Potter and the Prisoner of Azkaban
|
Nominated
|
|
2005
|
Otto
Awards
|
Best
Female Film Star (Gold)
|
Harry
Potter and the Prisoner of Azkaban
|
Won
|
2005
|
Broadcast
Film Critics Association
|
Best
Young Actress
|
Nominated
|
|
2006
|
Otto
Awards
|
Best
Female Film Star (Bronze)
|
Harry
Potter and the Goblet of Fire
|
Won
|
2006
|
Best
On-Screen Team
|
Harry
Potter and the Goblet of Fire
|
Nominated
|
|
2007
|
Best
Female Performance
|
Won
|
||
2007
|
Best
Movie Actress
|
Harry
Potter and the Order of the Phoenix
|
Won
|
|
2008
|
Best
Actress
|
Harry
Potter and the Order of the Phoenix
|
Nominated
|
|
2008
|
Constellation
Award
|
Best
Female Performance
|
Harry
Potter and the Order of the Phoenix
|
Won
|
2008
|
Otto
Awards
|
Best
Female Film Star (Gold)
|
Harry
Potter and the Order of the Phoenix
|
Won
|
2008
|
SyFy
Genre Awards
|
Best
Actress
|
Harry
Potter and the Order of the Phoenix
|
Won
|
2008
|
Glamour
Awards
|
Best
UK TV Actress
|
Nominated
|
|
2009
|
Best
Fantasy Actress
|
Nominated
|
||
2010
|
Performance
of the Year
|
Harry
Potter and the Half-Blood Prince
|
Nominated
|
|
2010
|
Best
Female Performance
|
Harry
Potter and the Half-Blood Prince
|
Nominated
|
|
2010
|
Actress
Fantasy
|
Harry
Potter and the Half-Blood Prince
|
Nominated
|
|
2011
|
Favorite
Movie Star Under 25
|
Harry
Potter and the Deathly Hallows: Part 1
|
Nominated
|
|
2011
|
Favorite
Movie Actress
|
Harry
Potter and the Deathly Hallows: Part 1
|
Nominated
|
|
2011
|
Performance
of the Year
|
Harry
Potter and the Deathly Hallows: Part
|
Nominated
|
BAB II
Teori
Behaviorisme
Behaviorisme adalah salah satu
aliran psikologi yang sangat berpengaruh dari psikologi yang ada dewasa
ini.Sebagian besar pengaruh aliran ini berasal dari usaha-usaha pendirinya
untuk membangun dan mengembangkan ajaran psikologi sebagai suatu ilmu.Behaviorisme
mengikuti metode eksperimen penelitian ilmiah.Perhatian mereka hanya tertuju
terhadap yang dapat diamati secara ilmiah.
Pengikut-pengikut behaviorisme
tertarik dalam perilaku yang terjadi,dalam merubah perilaku tertentu,dan dalam
meramalkan perilaku di masa mendatang.Untuk bagian terbesar ,mereka mempunyai
kekuatan dalam mencapai tujuan ini.Dalam kondisi-kondisi biasa,seorang ahli
behavioris yang terampil akan dapat membuat anda melakukan segala sesuatu yang
diinginkannya bukan saja hanya membuat anda melakukan itu,tapi membuat anda
melakukannya.Dibawah kondisi-kondisi yang biasa,reaksi anda dan interaksi
dengan alam sekitar disekeliling anda dapat dirubah dan diramalkan.Dengan kata
lain anda adalah suatu korban atau hasil pengaruh dari lingkungan atau alam
sekitar anda.Anda adalah hasil dari sejumlah kondisi yang mempengaruhi anda.
Terutama,orangtua andalah yang
bertanggung jawab terhadap cara bagaimana anda berubah atau menjadi sebuah
pribadi .Demikian juga agama anda dan segala sesuatu dalam lingkungan
anda,semua itu bertanggung jawab,mempengaruhi bagaimana jadinya anda.menurut
behaviorisme tidak ada dan tetap tidak akan ada kebebasan memilih.Dalam
realitas behaviorisme,kebenasan memilih dan menentukan tidaklah ada.Hanya hukum
perangsang itu ( the law of stimulus
and response ) yanika anda percaya bahwa anda mempunyai kebebasan memilih,itu
adalah hanya karena anda sudah di pengaruhi atau dikondisikan untuk mempercayai
itu.
Sistem yang memaknai psikologi sebagai studi tentang prilaku mendapat
dukungan kuat dalam perkembangan di abad ke-20 yang utamanya tertjadi di amerika serikat.Perilaku
yang dapat di amati dan di kuantifikasi diamsusikan memiliki maknanya sendiri,bukan
sekedar berfungsi sebagai perwujudan peristiwa-peristiwa mental yang
mendasarinya.Gerakan ini secara formal diawali
oleh seorang psikolog Amerika,Jhon Broadus Watson ( 1878 – 1958 ),dalam
sebuah makalah terkenal “Psychology as the Behaviorist Views it”,di
publikasikan pada tahun 1913.Watson mengusulkan peralihan radikal dari
formulasi psikologi yang ada saat itu dengan menyatakan bahwa arah perkembangan
psikologi yang benar bukanlah studi tentang kesadaran “dalam diri”.Pada
kenyataanya,ia mengabaikan seluruh konsep tentang kondisi mental kesadaran
nonfisik sebagai suatu masalah semu bagi ilmu pengetahuan.dalam posisinya
watson mendukung perilaku tampak yang dapat diamati sebagai satu-satunya subjek
pembahasan yang masuk akal bagi ilmu pengetahuan psikologi sejati.
Pada tahun 1863,Schenov
memuplikasikan Reflex of the Brain,berisi hipotesisnya bahwa semua
aktivitas,termasuk proses-proses yang tampak rumit seperti berfikir dan
bahasa,dapat di reduksi menjadi refleks-refleks.Lebih jauh,ia menekankan peran
mediasionalperangsangan dan penghambatan korteks serebral sebagai pusat
tindakan-tindakan refleks.Schenov yakin bahwa sebab semua aktivitas
intelektual, serta aktivitas motorik,melibatkan stimulasi eksternal.Dengan
demikian,seluruh perbendaharaan perilaku merupakan hasil respon terhadap
stimulasi lingkungan,yang dimediasi di tingkat kortika.
Pandangan-pandangan Watson berpusat
pada premis bahwa wilayah psikologi adalah perilaku,yang diukur sebagai
stimulus dan respons,sejalan dengan itu, psikologi berurusan dengan
elemen-elemen periferal stimulus dan respons yang menggerakkan makhluk
hidup.Setiap respon ditentukan oleh stimulus,sehingga perilaku dapat dianalisis
secara lengkap melalui hubungan kausal antara elemen-elemen stimulus dan
respons.Watson tidak mengabaikan kemungkinan eksistensi kondisi mental
sentral,seperti kesadaran,namun meyakini karena bahwa kondisi sentral semacam
itu bersifat nonfisik dan tidak dapat dipelajari secara ilmiah,hal itu
merupakan masalah semu psikologi.Pandangan Watson tentang karakteristik
hubungan stimulus-respons yakni Asosiasi utamanya bergantung pada prinsip
frekuensi,atau latihan,kemudian pada prinsip kekinian.Watson sepenuhnya
meyakini prinsip-prinsip asosiasi sebagai kunci pertumbuhan Psikologi
(behavioral),meskipun ia memahami bahwa teori pembelajaran yang di kemukakannya
sangat tidak adekuat.Sejalan dengan itu semua perilaku-lokomotif,perseptual,emotif,kognitif,dan
linguistik-merupakan kompleks-kompleks atau bagian-bagian dari hubungan
stimulus-respons asosiatif.
Edward Lee Thorndike mengemukakan
teorinya dengan “Trial and Error” yaitu mencoba-coba dan salah.Thorndike mengemukakan
3 hukum Utama dalam behavioristik yaitu :
1.
Hukum Kesiapan ( Law of Readiness )
“semakin siap suatu organisme
memperoleh suatu perubahan tingkahlaku ,maka pelaksanaan tingkahlaku akan
menimbulkan kepuasan”
2.
Hukum Latihan ( Law of Exercise )
“Semakin sering diulang maka akan
semakin mudah untuk mengingat”
3.
Hukum akibat ( Law of Effect )
“Hubungan stimulus respons cenderung
diperkuat bila diperlemah jika akibatnya tidak memuaskan”
Dan Thorndike juga mengemukakan teori
pendukung dari pada teori kesiapan,teori pendukung yaitu :
1)
Hukum Reaksi Bervariasi ( Multiple Respons )
“Diawali oleh
proses Trial and Error yang menunjukkan adanya bermacam-macam respon sebelum
memperoleh respon yang tepat”
2)
Hukum Sikap ( Attitude )
“Tidak hanya di
tentukan oleh Stimulus-Respon,tetapi juga ditentukan keadaan yang ada dalam
diri individu baik kognitif,emosi,sosial,maupun psikomotornya”
3)
Hukum Aktivitas Berat Sebelah
“Proses belajar
memberikan respon pada stimulus tertentu saja sesuai dengan persepsinya
terhadap keseluruhan situasi ( Respon selektif )
4)
Hukum Respon by Analogi
“Melakukan
respon pada situasi yang belum pernah dialami individu sesungguhnya dapat
menghubungkan situasi yang belum pernah dialami dengan situasi lama yang pernah
dialami sehingga terjadi transfer”
5)
Hukum Perpindahan Asosiasi
“Proses
peralihan dari situasi yang dikenal ke situasi yang belum dikenal dilakukan
secara bertahap dengan cara menambahkan sedikit demi sedikit unsur baru dan
menghilangkan unsur-unsur lama.
Skinner merupakan tokoh behaviorisme
yang meraih gelar doktor psikologinya dari harvard pada tahun 1931,Skinner
mempopulerkan prinsip-prinsip behavioristik melalui novel-novelnya.Menurut
Skinner ada 2 model yang harus dilakukan untuk mencapai sesuatu yang
ditargetkan,yaitu :
a.
Shaping Menyusun dan melaksanakan
kegiatan-kegiatan untuk mencapai tujuan yang lebih kompleks
b.
Modelling Belajar dengan meniru orang lain.
Skinner berpendapat bahwa
karakteristik humanisme spesies,yang diasumsikan membedakan kita dari makhluk
evolusioner lainnya ,pada dasarnya adalah sebuah ilusi,yang diciptakan oleh
kita sendiri sepanjang sejarah untuk memberikan rasa aman kepada
kita.Kenyataannya,bagi skinner,untuk benar-benar menjadi manusia berarti harus
berada dalam kontrol untuk memahami dan menggunakan peristiwa-peristiwa
lingkungan untuk keuntungan diri kita.Skinner berbicara tentang empat manusia
dalam kaitan dengan pandangan-pandangannya sendiri serta para pengkritiknya
dalam cuplikan dari About Behaviorism
berikut ini :
Perilaku adalah pencapaian manusia,dan kita seolah
merenggut organisme manusia dari sesuatu yang menjadi karakteristik alamiahnya
ketika kita malahan menunjuk sumber-sumber lingkungan perilakunya.Kita tidak
mendehumanisasikannya: kita mendehumanisasikannya.Isu intinya adalah otonomi.Apakah
manusia mengendalikan takdirnya sendiri atau tidak..? poin tersebut sering kali
dinyatakan melalui pendapat bahwa analisis ilmiah mengubah manusia dari
pemenang menjadi korban .Namun manusia tetap menjadi seperti selama ini,dan
pencapaiannya yang paling nyata adalah desain dan kontruksi suatu dunia yang
telah membebaskannya dari keterbatasan-keterbatasan dan yang sangat memperluas
penjelajahannya. (1974,hml.239-240)
TEORI TENTANG TEORI
HUBUNGAN SIKAP DAN PRILAKU
Berikut akan diuraikan tentang teori yang
membahas tentang bagaimana sikap mempengaruhi prilaku :
v Teori prilaku beralasan (theory of reason
action –Fishbein & Ajzen, 1980)
Menurut Fishbein dan Ajzen keputusan untuk melakukan
prilaku tertentu merupakan hasil dari proses yang rasional. Untuk mengetahui
bagaimana hubungan sikap dan prilaku, sehingga objek sikap yang dimaksud tidak
lain adalah prilaku itu sendiri. Beberapa pilihan perilaku dipertimbangan,
konsekuensi dan hasilnya dinilai, kemudian dibuat keputusasn untuk melakukan
atau tidak melaklukan sesuatu. Keputusan yang diambil menunujukkan atau
tercermin dari intesi untuk melakukan atau tidak melakukan. Internsi melakukan
atau tidak melakukan ditentukan oleh 2 determinan dasar, yaitu determinan diri,
determinan sosial. Determinan diri adalah sikap terhadap perbuatan dan
determinan pengaruh sosial adalah persepsi seseorang mengenai tekanan sosial
yang diperoleh oleh orang disekitrnya untuk melakukan atau tidak melakukannya.
v Teori
prilaku berencana(theory of planned behavior-azjen,1991)
Ajzen
menganggap bahwa hjubungan antara sikap dan perilaku dalam teori prilaku
beralasan tidak menjelaskan prilaku yang tidak sepenuhnya dapat dikendalikan
oleh orang, meskipun ia mempunyai sifat yang positif terhadap prilaku yang
dimaksud. Dalam teori planned, ajzen menambahkan satu lagi detterminan prilaku
yang disebut sebagai perceived behavior control(PBC) atau kendali prilaku yang
dipersepsikan. Pbc mereflesikan pengalam masa lalu dan antisipasi terhadap
hambatan yang mungkin terjadi ketika melakukan perbuatan sesuatu.
v Attitude-to-behavior
process model (fazio 1989)
Hubungan
sikap dan prilaku harus spontan. Fazio menjelaskan bahwa bila kita dihadapkan
dalam kejadian atau peristiwa yang berangsur cepat, secara spontan sikap yang
terdapat dalam perilaku kita akan mengarahkan prilaku.
Fungsi
Sikap
Menurut
Baron, Byrne dan Brancombe terdapat lima fungsi sikap yakni:
§ Fungsi
Pengetahuan
Sikap
membantu kita untuk menginterpretasi stimulus baru dan respon yang sesuai
§ Fungsi
Identitas
Sikap
terhadap kebangsaan indonesi atau nasionalis yang kita nilai tinggi,
menekspresikan nilai dan keyakinan serta mengkomunikasikan”siapa kita”.
§ Fungsi
Harga Diri
Sikap
yang kita miliki mampu menjaga atau meningkatkan harga diri
§ Fungsi
Pertahanan (Ego Defensif)
Sikap
berfungsi melindungi diri dari penilaian negatif tentang diri kita
§ Fungsi
Memotifasi Kesan
Sikap
berfungsi mengarahkan orang lain untuk memberikan penilaian atau kesan positif
tentang kita.
Dalam Ilmu Komunikasi Dan Tingkah Laku Saling
berkaitan
Dalam ilmu
komunikasi bahwa individu juga dapat berkaitan dengan behavioristik dan tingkah
lakunya. Maka, dari itu Rudolph F. Verderber mengemukakan bahwa komunukasi
fungsi sosial bertujuan untuk kesenangan, menunjukkan ikatan dengan orang lain,
membangun dan memelihara hubungan. Dan, pengambilan keputusan untuk melakukan
sesuatu pada saat tertentu.
Komunikasi sosial
mengisyaratkan bahwa komunikasi penting untuk membangun konsep diri kita,
aktualisasi diri, untuk kelangsungan hidup, menghibur orang, dan melalui
komunikasi kita bekerja sama dengan anggota masyarakat dan orang lain.Dalam
komunikasi sosial adanya :
pembentukan konsep diri
pandangan kita
mengenai siapa diri kita, dan hanya bisa kita peroleh lewat informasi yang
diberikan orang lain kepada kita. Konsep diri kita yang paling dini umumnya
dipengaruhi oleh keluarga dan orang terdekat lainnya di sekitar kita. Termasuk
kerabat dan orang tua dan siapa pun yang memelihara kita pertama kali
mengatakan kepada kita lewat tindakan dan ucapan . Kesan yang orang lain miliki
tentang diri kita dan cara mereka
bereaksi terhadap kita sangt bergantung pada cara kita berkomunikasi dengan
mereka termasuk cara kita berbicara dan
cara kita berpakaian.
Pernyataan eksistensi diri
Orang yang
berkomunikasi untuk menunjukkan dirinya eksis. Inilah yang disebut dengan
aktualisasi diri . dimana biasanya individu selalu menunjukkan dirinya dalam
berbicara dan berkomunikasi dengan orang lain yang dia miliki berdasarkan
keahliannya.
HARGA DIRI
Tingkahlaku sosial seseorang di pengaruhi
oleh pengetahuan tentang siapa dirinya.Namun,tingkahlaku sosial sesorang juga
di pengruhi oleh penilaian atau evaluasi terhadap dirinya,baik secara positif
atau negtatif.
Setiap orang menginginkan diri yang
positif.Mengapa demikian?.Menurut Vaughan dan Hoog (2002) alasannya adalah
sebagai berikut:
1.Harga diri yang positif membuet orangt
merasa nyaman dengan dirinya ditengah kepastian akan kematian yang suatu waktu
akan di hyadapinya.
2.Harga diri yang positif membuat orang dapat
mengatasi kecemasan,kesepian dan pendekatan sosial.Dalam hal ini harga diri
menjadi “alat ukur sosial” ( sociometer ) untuk melihat sejauh mana seseorang
merasa di terima dan menyatu dengan lingkungan sosialnya.Dengan
demikian,semakin positif harhga diri yang dimiliki,semakin menunjukkan bahwa ia
semakin merasa di terima dan menyatu dengan orang-orang di sekitarnya.
HUBUNGAN INTERPERSONAL
Menurut pearson (1983) manusia adalah makhluk
sosial.Artinjya sebagai makhluk sosial kita tidak dapat menjalin hubungan
sendiri,kita selalu menjalin hubungan dengan orang lain,mencoba untuk mengenali
dan memahami kebutuhan satu sama lain ,membentuk interaksi,serta berusaha
mempertahankan interaksi tersebut.Kita melakukan hubungnh interpersonal ketika
mencoba untuk berinteraksi dengan orang lain,hubungan interpersonal adalah
hubungan yang terdiri atas dua orang atau lebih,yang memiliki ketergasntungan
satu sama lain dan menggunakan pola interaksi yang konsisten.
BAB III
PEMBAHASAN
Personal life
Emma Charlotte Duerre Watson or Emma Watson was born in Paris born 15 April 1990 to Jacqueline Luesby and Chris Watson, both British lawyers. Watson has one French grandmother, and lived in Paris until the age of five. Following her parents' divorce, she moved with her mother and younger brother to Oxfordshire. From the age of six, Watson wanted to become an actress, and for a number of years she trained at the Oxford branch of Stagecoach Theatre Arts, a part-time theatre school where she studied singing, dancing and acting. By the age of ten, she had performed in various Stagecoach productions and school plays.
Watson's extended family has grown, as her divorced parents each have new partners. Her father has a son, and identical twin girls. Her mother's partner has two sons who "regularly stay with her".Watson's full brother, Alexander, has appeared as an extra in two Harry Potter films, and her half-sisters were cast as the young Pauline Fossil in the BBC's Ballet Shoes adaptation.
After moving
to Oxford with her mother and brother, Watson attended The Dragon
School, an independent preparatory school, until June 2003 and
then moved to Headington School, an independent school for girls, also in Oxford.
While on film sets, Watson and her peers were tutored for up to five hours a day;
despite the focus on filming she maintained high academic standards. In June
2006, Watson took GCSE
examinations in 10 subjects, achieving eight A* and two A grades; she was a
target of friendly ribbing on the Harry Potter set because of her
straight-A exam results. She received A grades in her 2008 A level examinations in English Literature,
Geography and Art, and in her 2007 AS (advanced subsidiary) level in History of
Art.
After leaving school, Watson took a gap year
to film Harry Potter and the Deathly Hallows
beginning in February 2009, but said she "definitely want to go to university".Despite numerous
contradictory news stories, some from highly reputable sources, claiming that
she would "definitely" attend Trinity College, Cambridge; Columbia University, Brown
University or Yale University, Watson was reluctant to commit
publicly to any one institution, saying that she would announce her decision
first on her official website. In interviews with Jonathan Ross
and David Letterman in July 2009, she confirmed
that she was planning to study liberal arts in the United States, saying that
– having missed so much school as a child for filming – the "broad
curriculum" of American higher education
appealed to her more than British universities,
"where you have to just choose one thing to study for three years".
In July 2009, after a second storm of rumour, The Providence Journal reported that
Watson had "grudgingly admitted" that she had chosen Brown
University, located in Providence, Rhode Island. Watson defended
her attempts to avoid announcing her choice of university – accidentally
slipped by Daniel Radcliffe and producer David Heyman,
during interviews publicising the release of Harry Potter and the Half-Blood
Prince, and finally confirmed in September 2009 after the university's
academic year had started – saying that she "want to be normal. ... I want
to do it properly, like everyone else. As long as I don't walk in and see ... Harry
Potter posters everywhere, I'll be fine."
In March 2011, after 18 months at
the university, Watson announced that she was deferring her course for "a
semester or two", to give her more time to participate in the advertising
buildup for the release of the second Deathly Hallows film,
and other projects. It was later announced that she would leave Brown
altogether, transfering to another, then-unnamed, American university.
As of July 2007, Watson's work in the Harry Potter series had
earned her more than £10 million, and she acknowledged she would never
have to work for money again. In March 2009, she was ranked 6th on the Forbes
list of "Most Valuable Young Stars", and in February 2010, she was
named as Hollywood's highest paid female star, having earned an estimated
£19 million in 2009. However, she has declined to leave school to become a
full-time actress, saying "People can't understand why I don't want to ...
but school life keeps me in touch with my friends. It keeps me in touch with
reality." She has been positive about working as a child actress, saying
her parents and colleagues helped make her experience a positive one. Watson
enjoys a close friendship with her fellow Harry Potter stars Daniel
Radcliffe and Rupert Grint, describing them as a "unique support
system" for the stresses of film work, and saying that, after working with
them for the ten years of the film series, "they really are like my
siblings".
Watson lists
her interests as dancing, singing, field hockey,
tennis, art, and she supports the Wild Trout Trust. She describes herself as
"a bit of a feminist", and admires fellow actors Johnny Depp
and Julia Roberts.
Relations Between Theory And Subject
Relations with
the theory behaviorism of life emma is emma's behavior in his life emma doing activities -
activities that encourage
talent.
such
theories put forward by Edward Lee at Thorndike put
forward his theory of "Trial and Error" that is tried and error.Thorndike suggested three main
laws in Behavioristic
namely Law of Readiness emma totally
ready and totally in doing so he got his acting award, for her parents' divorce
is not an obstacle to the continuation of his career and drowned his talent in
a downturn.
I took theory of
theory with attitude and behavior because what is done by emma in career
planning is something that he knew the consequences, and what to do already
exist prior plan.
can we see here that although the family background of broken home, emma
but not like children who are usually broken home frustrated and seek
satisfaction of the negative impact.
emma even opposite, in fact he is prioritizing education in addition to his career in film industry.
emma even opposite, in fact he is prioritizing education in addition to his career in film industry.
Besides
a lot of awards in
film acting in
the name of emma also
be regarded as Hollywood's highest paid female star, after reaching estimated
19 million pounds in 2009. However, he
refused to leave
school to become
a full time actress,
saying "People can not understand why
I do not want
... but school
life made me
touch with my
friends. It keeps me in touch
with reality.".
In Behavioristic theory one's personal is also formed in because of the
environment,because the
positive environment makes emma does not get caught up in her parents' divorce
issues.
In theory, also said the attitude
and behavior relationships must be spontaneous, in Knowledge emma is known as a
smart and intelligent girl but it also can be seen from Enna own attitudes are
highly prioritizing education other than on his career.
Emma is the one which gives priority to education and sticking to
prioritasnya.Serta he proved every prioritize what he would do very seriously
and get the maximum results. all
that we can
see from the achievements
she has received on any subjects, and
the seriousness in
aktik he got a
lot of awards in the film harry potter
who has raised
his name. Here we can see emma in 2002 was
awarded Best Performance in a Feature Film - Leading Young Actress in the film
Harry Potter and the Philosopher's Stone. Here we can see in one year in a row emma can
award four times, the first category of
the Young Artist Awards, the second category of
the Academy of Science
Fiction, Fantasy &
Horror Films, yamg
into three categories
Empire and the
fourth category American
Moviegoer Awards, really is extraordinary.
emma is a really realized that he was also in dire need of
others and must be related to interpersonal, it can be seen from emma statement
when interviewed by the media "but school life keeps me in touch with my
friends. It keeps me in. touch with reality. "
Journal,
which I quoted reads “In the heyday of the psychometric and behaviorist eras,
it was generally believed that intelligence was a single entity that was
inherited; and that human beings-initially a blank slate-could be trained to
learn anything, provided that it was presented in an appropriate way. Nowadays an
increasing number of researchers believe precisely the opposite; that there
exists a multitude of intelligences, quite independent of each other; that each
intelligence has its own strengths and constraints; that the mind is far from
unencumbered at birth; and that it is unexpectedly difficult to teach things
that go against early 'naive' theories that challenge the natural lines of
force within an intelligence and its matching domains. (Gardner 1993)”.So can
we draw the conclusion that emma here inherit intelligence from their parents,
and positive environment helped him to find the concept itself, and respect for
himself despite his parents' divorce at age a child could have been to disrupt
the mental, feeling lack of love pity that he got and interpersonal
relationships.
In the statement "Generally it was believed That
intelligence was a
single entity That
was inherited; That
Human Beings and-initially a blank
slate-Could Be Trained
to learn anything,
provided That it
was presented in
an Appropriate Way".
So here lesson
served to emma
really appropriate lessons so that he
could develop the
potential and talent that exist in him even more so all of
that in the
barengi by the intelligence
he has.
DAFTAR PUSTAKA
Sarwono,S.W.2005.Psikologi sosial.jakarta:Balai Pustaka
Pervin, Laurence dkk.2004.Psikologi Kepribadian Teori Dan Penelitian. Jakarta:Kencana Prenada Media Group
Poduska,Bernard.1990.Empat Teori Kepribadian.Jakarta : Restu
agung
James,F
Brennan.Sejarah dan sistem psikologi.jakarta
:PT Raja Grafindo Persada
Mulyana Deddy. 2007. Ilmu Komunikasi. Bandung :
PT. Remaja Rosdakarya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar